Selasa, 20 April 2010

ARTI KATA MAAF

Namanya Li lien tjie. Biasa panggil Li saja. Li adalah anak murid dari biara Shaolin. Li terkenal anak yang paling nakal di biara. Sehingga Li sering dihukum Gurunya karena kenakalannya.

Suatu ketika, untuk kesekian kalinya Li dihukum kembali oleh Gurunya. Li dihukum karena dia tertidur saat jam pelajaran Gurunya. Li sudah mengaku bersalah dan berjanji tak akan mengulangi kenakalannya lagi. Tapi Li tetap saja dihukum. Li dihukum untuk menyalin semua isi sebuah kitab di perpustakaan. Gurunya ikut disana mengawasinya. Ternyata sampai hari menjadi gelap, hukuman Li menyalin kitab belum selesai. Lalu Li menyalakan lentera untuk menerangi ruangan.


Sampai malam, hukuman belum juga selesai. Li kemudian merasa mengantuk. Dan tak sengaja tangan Li menyentuh lentara yang diletakkan di meja hingga terjatuh dan pecah berantakan. Kemudian api lentera menyebar. Kemudian perpustakaanpun mulai ikut terkena api.
Li menjadi bingung dan ketakutan. Dia lalu lari keluar perpustakaan menuju luar biara.
Li terus berlari dan berlari menjauh dari biara. Entah sejauh mana Li terus berlari dan akhirnya Li berhenti karena kakinya sudah terlalu lelah. Li beristirahat duduk di bawah pohon. Beberapa lama Li terdiam. Hatinya merasa ketakutan. Ketakutan yang teramat besar.

Setelah beberapa lama Li mulai menenangkan diri. Li mulai berpikir panjang. Li harus memilih dua pilihan. Pertama, Li pergi sejauh-jauhnya dari biara dan menanggung rasa bersalah kepada Gurunya seumur hidupnya. Kedua, kembali ke biara dan meminta maaf kepada Gurunya serta mengakui salahnya dan tak akan pernah mengulanginya lagi.

Setelah beberapa lama berpikir, akhirnya Li memilih untuk kembali ke biara dan meminta maaf kepada Gurunya. Li akan berjanji di hadapan Gurunya bila Li tak akan nakal lagi dan berjanji tak akan mengulangi kesalahannya lagi. Tapi kesempatan itu tidak akan pernah datang lagi. Kesempatan dimana Li bisa meminta maaf kepada Gurunya lagi. Karena saat Li kembali ke biara, Gurunya telah tiada. Gurunya telah tewas ikut terbakar dalam kebakaran di perpustakaan itu.

Li hanya terdiam. Rasa bersalah yang dalam. Tak sanggup Li menangis hanya meneteskan air mata. Dan Li hanya bisa berjanji di dalam hatinya bila Dia tak akan mengulangi kesalahannya lagi selamanya.


Taken form
The Bodyguard from Beijing

里没事偷着乐
share on NabiL